Jumat, 11 Desember 2015

Teruntuk, Kamu yang pernah membahagiakan.


Kita pernah saling menyenangkan, pernah punya mimpi yang sama, 
Kita pernah ada dalam cerita yang sama. Kita pernah menjadi pemeran utama dalam cerita itu
Apa yang pernah kita punya itu sungguh berharga, dan tidak ada yang bisa mengubah nya. Tidak kamu, tidak juga aku.

Aku sadar, bahwa rasa memang hal yang sangat sulit untuk di tebak kemana arah langkahnya.
Aku tidak bisa menyalahkan kamu ketika rasa itu hilang. Tidak juga bisa memaksamu untuk tetap melangkah bersama di samping ku.
Memang bukan salah mu, mungkin ini hanya perasaan ku saja yang terlalu dalam, peduli ku yang keterlaluan, ya, aku rasa itulah sebab kenapa aku terlalu terluka saat kamu tinggalkan. Sedangkan kamu, bisa bertingkah seperti tak ada kejadian apa-apa :'D

Kini aku paham, Kita bukanlah kita yang Kamu dan Aku menjadi satu, 
Kita yang sekarang adalah kita yang hanya ada dalam rangkaian cerita-ku.

Kadang, terpikir akan seperti apa rasanya di cintai kamu sepenuhnay, seutuhnya, tanpa tapi, tanpa jeda, tanpa mengeluh, Bahagia sekali mungkin :)
Jangan kira aku tak ingin memiliki mu seutuhnya, sungguh aku ingin, Hanya saja aku takut untuk menjadikan diriku satu-satunya bagimu. Karena aku tau, kamu tidak ingin memenangkan ku. :")

maukah kamu tau apa yang aku rasa saat kamu dengan teganya , dengan tanpa hati nya, meninggalkan aku yang sedang ada dalam keadaan sangat mencintai kamu??
Benci ???

Tidak, aku tidak membenci mu, bahkan sampai hari ini. 
Jujur, Menjauh dari mu pun rasanya aku tak sanggup. meski dengan jelasnya kamu meminta ku pergi, mengusir ku dari hati  mu dengan begitu lantang nya. 
Tapi aku tau, Semakin lama, Semakin aku bertahan, semakin aku cinta, makin mendalam, akan semakin menyakitkan. Luka ku akan makin menganga jika tak segera ku obati.

Sedih ??? 

Ya, tentu. Sangat menyedihkan tak bisa lagi tau tentang mu, tak bisa lagi mengobrol dengan mu, tak bisa lagi bertemu dan memelukmu. 
Sangat menyakitkan saat peluk ku yang dulu jadi satu-satunya pereda lelah mu, kini tlah tergantikan oleh pelukan perempuan lain.

Rasanya seperti tersayat saat Kata "Sayang" yang dulu kau ucap hanya tertuju untukku, kini tlah punya tujuan lain .
Sesak, saat mimpi yang telah kita buat bersama Harus di wujudkan dengan orang yang berbeda.
Tapi... Aku harus sadar, bahwa memang bukan aku yang kamu mau untuk menjadi pemeran utama lagi dalam cerita hidup mu. Bukan aku yang kamu inginkan. 
Memutuskan pergi, saat sudah sejauh ini memang berat, Tapi aku harus!!


untukmu, yang penah membahagiakan .. 
Kita sama-sama tau. hal terbesar dan terhebat dari cinta adalah merelakan orang yang kita cinta bahagia bukan??

aku slalu ingin jadi yang terbaik dan terhebat untukmu meski dengan luka yg entah kapan keringnya, dengan darah yg entah kapan berhenti menetes.

Sabtu, 28 November 2015

Aku,Mencintai-mu

Masih seperti malam-malam sebelumnya, Terdiam sendiri di Balkon rumah sambil menatap langit malam yang dihiasi rembulan dan ribuan kerlip bintang yang sedang berlomba memancarkan keindahan cahaya terangnya.
Membayangkan banyak hal tentang Kamu-ku.
Semua itu bagai hal rutin yang slalu ku lakukan tiap malam tiba.
Sayang, mala mini di kota ku lebih dingin dari biasa nya, Aku butuh pelukan hangat mu untuk selamatkan aku dari dingin yang menusuk hingga ke tulang.
***
Disini, di kamar ku yang sepi.. Ditemani alunan lembut lagu “Talking to the Moon” milik Bruno Mars , aku hanyut dalam suara nyanyian itu, terdiam, menatap langit kamar dan sepintas terbeit bayangan akan indahnya senyum simpul mu. Kuraih benda segi empat yang isinya penuh dengan foto Kamu, Foto Kita.
Sayang, Lihat.. betapa bahagianya aku dan kamu . Lihat senyum kita yang mengembang, Lihat, eksprewsi tawa kita yang begitu lepas tanpa beban.
Sayang, Aku rindu kamu.
            “I know you somewhere out there, somewhere far away..
                        I want You back.. I want You back.”
Untaian kata yang mengalun lembut itu berhasil membuatku meneteskan air mata ku. (baca: Lagi)
Air mata yang seolah menyadarkan aku bahwa kamu memang telah berada jauh dari Ku, Sangat jauh.
***
Aku sangat mencintai mu, Sayang. Sangat..
Jujur saja, Aku  sangat menginginkan kamu ada disisi ku, Bersama ku di tiap hari ku, ditiap pagi ku buka mata ini.
Aku sangat ingin hidup bahagia bersama kamu.
Tapi, Nyatanya Tuhan punya rencana lain Sayang. Dan kita harus menerima nya.
Kini, kita terpisah .. Terpisah jauh oleh Ruang, Waktu, dan Dunia yang berbeda.
Disini, aku akan berusaha untuk menerima semuanya.
Semua yang Tuhan beri untuk aku, dan kamu.
Kepulangan kamu dalam peluk Tuhan, tak membuat ku berhenti mencintai mu. Percayalah, Hati yang tuhan berikan padaku, utuh untuk mu. Sampai nanti, Sampai Tuhan menyatukan Kita kembali.
Tuhan, Bahagia kan Dia-ku disisi mu,
Berikan Dia-ku tempat ternyaman di Surga mu.
Buatlah Dia-ku selalu tebarkan senyum manis yang mempesona itu Tuhan,

Sampaikan salam Rindu ku untuk nya Tuhan,
Bisikkan padanya kata cinta dariku.
Beritahu Dia, bahwa aku sangat mencintainya J

Damn! I miss you.

Aku menulis ini dengan mata sembab.
Ku seka lagi sisa-sisa air mata yang membsahi pipi ku.
Kamu, taukah..
Ada banyak hari yang ku gunakan untuk merindukan mu.
mengais-ngais masa lalu kita yang begitu manis.
Sumpah demi Tuhan, Aku merindukan mu.
Aku merindukan masa lalu kita ; Masa dimana kamu dan aku masih saling mencintai.
Masa dimana kebahagiaan ku selalu kamu jadikan tujuan utama di setiap hal yang kamu lakukan. Masa dimana pelukku masih jadi rumah yang kau tuju untu dapatkan bahagia.
Rasanya aneh. Kamu yang dulu selalu jadi penyebab utama atas tawa dan bahagia ku, kini jadi satu-satunya penyebab Tangis pedih ku.
Sayang, aku kesakitan ditinggal kamu.
Aku nyaris sekarat karena merindukan mu.
Bisakah kamu pulang, menjadi obat penawar atas semua rasa sakit ku ini.?

Ya, Aku ini memang gadis bodoh yang hoby nya menangis, menulis, bermimpi, Lalu tak tau lagi apa yang harus aku lakukan  saat hati ku sedang berantakan seperti ini.
Salahkan saja, Aku yang masih menangisi mu,
Salahkan saja ke mahatololan ku yang masih sajaberharap kamu akan kembali pada ku, Padahal sudah jelas bahwa aku bukan lagi tujuan mu.
Aku tau, kamu tak akan tau dan tidak akan pernah tau betapa aku mencintai kamu, Betapa aku tersiksa ditinggalkan kamu.
Kamu tidak akan pernah tau rasanya menjadi orang yang selalu menunggu.
Kamu tidak akan tau seperti apa rasanya mematung di depan ponsel berharap ponsel itu berdering dan memunculkan nama orang yang sangat kamu rindukan.
Kamu tidak tau betapa sakit nya ditinggalkan .

Kamu, pergi justru disaat aku berharap mimpi-mimpi kita menjadi nyata.
Kamu pergi justru disaat aku benar-benar jatuh cinta pada mu.
Bisa kamu bayangkan bagimana rasanya menjadi gadis yang tidak tau apa-apa lalu ditinggalkan begitu saja dalam keadaan sedang cinta-cinta nya?
Bisa kamu bayangkan betapa perih nya ada di posisi itu, Sayang?
Tentu tidak. Karena Kamu, dan Hati beku mu tidak akan pernah bisa mengerti.

Sabtu, 11 Januari 2014

Perasaan ini, Anugerah atau Bencana (?) end.



"Hey, kamu sudah datang rupanya, sudah lama menungguku?"
Ujar sasha dengan wajah ceria tanpa ada rasa curiga dengan sahabat dan kekasihnya yang terlihat sedang duduk berdua tanpa jarak 1cm pun.
Mata dion dan vio saling melirikdan kemudian, secepat klat merubah posisi duduk mereka.
"Aku baru sampai kok, yuk berangkat sha.."
"Yuk, ehh gue tinggal gpp kan vi?"
"Ajak vio aja sha, kamu tega ninggalin dia sendiri disini?"
Sasha melempar senyum ke arah viona, sambil menganggukan kepalanya.. pertanda setuju dengan ucapan dion.
ada yang meledak lagi di dalam hati vio. ah dion ini benar-benar gila, pikirnya
"Gak usah, gue disini aja.. lagi males keluar juga" jawab vio sekenanya.
tatapn mata dion yang menusuk tertuju pada mata vio seakan mengatakan "Kenapa gak mau ikut?" ah sungguh! dion ini benara-benar membuat ku aaarrgghh Geram!
Apa dia masih belum mengerti betapa sakitnya aku, Betapa hatiku terasa ditusuk ribuan pisau tajam tiap kali melihat dia dan sasha bermesraan dengan santai dihadapan ku.?
Apa dion masih belum juga paham rasanya jadi aku? iya aku.. Yang tangannya selalu dia genggam erat di belakang pelukannya dengan sasha, Aku yang dibelai lembut kepalanya  secara sembunyi-sembunyi, dan aku, yang bibirnya ia kecup mesra dalam persembunyian kisah terlarang ini!
mereka akhirnya berangkat tanpa aku, ku pandangi dua orang yang kucintai dalam arti yang berbeda itu mulai pergi meninggalkan ku, ku biarkan mereka bersama sama menikmati cerahnya hari ini.
ah Tuhan..... cukup lah!
Aku memang sangat bahagia tiap kali bersama diontapi aku begitu sangat tersiksa oleh perasaan bersalahku karena menusuk sasha dari belakang.. :'
aku benci terus jadi sosok yang disembunyikan! Aku benci harus jadi perusak diantara mereka! :'(
Viona sibuk dengan racauan hati juga pikirannya.
sementara di tempat lain, Dion dan sasha...

***
Dion lebih banyak diam selama perjalanan tadi, bahkan sampai di taman ini pun dion masih tak banyak bicara.. Bbeberapa kali sasha menangkap basah mata dion yang meliriknya sesaat dan kemudian mengalihkan pandangannya lagi. Sasha coba menebak-nebak apa yang ada dipikiran dion. Apa yang dion sembunyikan darinya.. Tapi sasha selalu gagal.. sasha tak menemukan jawaban apapun..
"Ada yang aneh, ada yang berubah.. Kamu kenapa sayang?''
tanya sasha lembut sambil meraih tangan dion untuk di genggamnya
"Kamu mencintai ku dan menyayangi vio kan sha?"
"Iya, sangat"
"Jika kami saling mencintai, kau rela melepasku dan bahagia bersamanya?"
dengan lancangnya mulut dion mengucap kalimat itu
"Maksudmu?"
"Maaf sha, Aku mencintai vio dan vio..."
Belum selesai dion mengucap kalimatnya, Tangan sasha meremas bahu dion dan mengguncangnya perlahan, dengan tawa kecil penuh harap bahwa apa yg ia dengar hanyalah lelucon.
"Kamu ini ngomong apa sih don. haha aneh2 aja"
"Aku tak bisa terus seperti ini, Kita pulang saja, ada yang perlu kita bicarakan bersama vio."
Dion bangkit dari bangkunya , meraih lengan sasha dan berjalan dengan cepat. Sasha bingung, ia sama sekali tak mengerti apa-apa, perasaan sasha susah dijelaskan,
Setibanya dirumah, merka langsung menemui vio,
Untuk beberapa saat ketiganya hanya saling menatap tanpa ada satupun suara yg keluar, sampai akhirnya vio angkat bicara.
“Ada apaan si nih?”
“Gak ada lagi yang harus kita sembunyiin dari sasha vi.. aku rasa udah waktunya sasha tau..”
Ucap dion sambil memegang tangan vio di depan sasha. Vio coba berontak untuk melepas nya, tapi genggaman dion terlalu kuat, terlalu erat.
Sasha yang sama sekali sekali tidak mengerti apa apa hanya bias memandang 2 penghianat ini dengan jutaan Tanya yg memenuhi otaknya
“Aku dan vio saling mencintai sha,”
Dion ini bodoh atau memang sudah kehilangan cara kerja otak waras nya sih?Vio meracau dalam hati, pikirannya mulai kacau.
“Selama ini kita menjalin hubungan di belakangmu, “
Si bodoh ini masih saja terus bicara tanpa rasa bersalah. Seakan tak berdosa telah melukai hati sasha, oh bukan lagi melukai, tapi menghancurkan!
Sasha memfokuskan pandangannya pada satu titik, Bola mata vio.. (lagi) bola mata merka saling beradu, terlihat jelas rasa sakit dan kekecewaan di mata sasha.
“Kami tak ingin terus menyakitimu sha, dan aku ingin bahagia bersama vio tanpa ada rasa bersalah terhadap mu”
“Apa tak kau temukan bahagia jika bersamaku? , lalu apa yang rasakan selama 2 tahun kebersamaan kita?”akhirnya sasha mulai bicara.
“Aku lebih bahagia bersama vio sha, dan dia juga bahagia bersama ku.. kami tau ini takkan adil untukmu, tapi seperti yang kau bilang bahwa cinta bias dating pada siapa saja dan kapan saja.. dan itu terjadi pada akau dan vio”
Hati sasha perih, Tubuhnya lemas, Urat nadinya serasa berhenti berdenyut kala itu.
“Lo bias sampai hati ya vi, ngelakuin ini ke gue? Dan kamu dion.. Semudah itu kau pindah kelain hati? HaHa aku terlau bodoh ya, sampai tak terasa di permainkan oleh orang yang sangat ku sayangi , mata ku terlalu tertutup untuk menyadari kelicikan kalian ini! Kalian ini benar-benar….”
Sasha tak lagi mampu nenyelesaikan kalimatnya, Hati nya terlalu sakit , Nafasnya terasa berat, Air mata pun mengalir dengan derasnya.. Sasha coba bangun dari tempat duduknya , mencoba berdiri dan berlari meski kakinya terasa lemasmendengar ucapan dion, Berhasil! Sasha melarikan diri kekamarnya, masuk dan membanting pintu kamarnya dengan keras. Dikamarnya, ia rasakan jutaan pedang tajam menyayat hatinya. Sementara diluar…
Vio dan dion sibuk mempersoalkan hubungan mereka , Sepertinya dion terlalu larut dalam kisah terlarangnya dengan vio, Dion merajuk, Meronta untuk dapat terus menjalin cinta bersama vio, dengan atau tanpa izin dari sasha.
Vio marah! Dan mengusir dion dari rumah sasha.
Vio kebingungan, apa yang harus ia jelaskan pada sasha.. apa yang harus ia lakukan agar sasha bias memaafkan tindakan tololnya itu.
Vio mencoba bicara pada sasha, tapi sasha belum memberinya kesempatan.

***
1 minggu berlalu dari kejadian dahsyat yang mampu menggemparakan isi hati mereka ber tiga . Vio masih menginap di rumah sasha, masih trus mencoba untuk mendapat kata maaf dari sasha, mencoba memperbaiki persahabatan mereka yang terlanjur rusak berantakan. Tapi, sasha masih terus menghindar dari vio,
Dion masih saja berjuang setengah gila untuk mendapatkan vio, tapi vio berubah pikiran.. sasha terlalu berarti untuk hidupnya.
Dion bilang dia akan terus menunggu vio menerima cintanya. Vio belum bias member jawaban , hatinya belum bias memutuskan siapa yang harus ia perjuangkan untuk dapat terus bersama dalam hidupnya, sahsa atau dion (?)
Vio memnangis, membenci dirinya sendiri, mengutuk perbuatan yg telah ia lakukan bersama dion.
Seminggu tak saling sapa dengan sasha rasanya, sangat sangat sangat menyakitkan.. tangisnya semakin jadi, hujan di mata nya semakin deras. Dan pada saat itu…
Tiba tiba ada yang memeluk tubuhnya dari belakang, dan kemudian membalikkan tubuh vio agar berhadapan dengannya, dan sosok ini menghapus air mata vio. Sosok ini.. Sasha.
Tangis vio bukan berhenti malah semakin kencang, mulut vio tak henti hentinya mengucap kata maaf pada sasha lengkap dengan isak tangis yang semakin parah.
Sasha tersenyum dan berkata “Udah lah vi, gue udah maafin lo.. jangan nangis lagi ya, J
“gue udah jahat baget sama lo sha.. apa gue masih layak jadi sahabat lo?”
“Sampai kapanpun, lo tetap sahabat gue. Tuhan saying gue, makanya dia utus lo buat gue. Vi. Bohong banget kalau gue gak marah sama lo, bohong banget kalau gue bilang gue gak sakit hati.. tapi percaya deh saying gue ke lo lebih dari apapun..  dan persahabatan kita jauh lebih penting ari segalanya.. Gue mohon vi, jangan sama dion.. bukan kareana gue masih cinta atau berharap sama dia, tapi karean gue ga mau lo rasain apa yg gue rasain.. Kalau dion bias semudah itu pindah hati dari gue setelah 2tahun bersama, itu gsk menutup kemungkinan dia akan lakuin hal yang sama ke lo nantinya vi.. “
“Sasha… bukan gue yang malaikat tanpa sayap , tapi lo .. lo sha… , bodohnya gue lakyuin hal itu ke lo. :’(“
Keduanya saling ucap maaf, keduanya saling memeluk..
Persahabatan ini terselamatkan .
Tuhan memang maha sempurna, menciptakan makhluk  seperti sasha. Dan kabar tentang dion.. besok siang,  vio berencana menemuinya dan memintanya untuk tak lagi menjalin hubungan apapun dengannya dan sasha.. meminta dion untuk mengakhiri apa yg pernah terjadi antara mereka ber dua.
Siang tiba.. Vio pamit pada sasha untuk menemui dion. Dan betapa terkejutnya vio saat menemukan dion sedang memangku wanita berbusana ketat yg membentuk lekuk indah tubuhnya itu dan ih menjijikan ! dion mengecup bibir wanita itu di tempat umum seperti ini?
Vio menghampiri dion dan…
PLAK! Tamparan vio tepat sasaran . itu buat lo dan PLAK !! yangitu buat sakit hatinya sasha.
Wajah dion merah menahan malu dan juga kesal  . sangat merah bak kepiting rebus HaHa..
Vio segera meninggalkannya . dan setibanya dirumah, vio menceritakan apa yang telah ia lakukan pada dion tadi.. mereka tertawa bersama membayangkan wajah dion yang pasti lucu untuk ditertawakan.
“Tuhan memang maha baik ya vi. Tuhan tunjukan kpada kita  siapa dion sebenarnya.. tuhan sangat menyayangi kita, makanya ia takkan biarkan kita terlalu lama tertipu oleh dion J
J’’

End.

Perasaan ini Anugerah atau Bencana (?)

Perasaan Saling mencintai antara aku dan kamu adlh sbuah anugerah sekaligus bencana untukku! :')
Bencana untuk persahabatan suci yg tlah lama ku jalin sejak 14 tahun lalu, lebih tepatnya sejak kami sama2 menduduki bangku kls 1SD..

Mengapa harus dia yg ku inginkan ..
Mengapa harus dia yg ku harap kan?
Ini konyol! Gila !
Aku bahagia, tapi juga tersiksa! :'(
Melihat dia bermesraan dengan sahabatku harusnya tak ada rasa sakit seperti ini.
Aku mencintai mu sahabat ku, juga kekasih mu.. :'(
Kau pasti membenci ku jika tau aku dan dia bermain api di belakang mu..
Kau mungkin akan memutuskan persahabatan suci kita ini karena kemahatololan ku .

Sungguh! Aku tak berniat menusuk mu dari belakang, menyayat hatimu secara sengaja, atau membunuh mu secara perlahan dengan perlakuan bodoh ku ini.
Kau tau aku sangat menyayangi mu..
Kau sahabat terbaik yg ku punya, anugerah indah yg tuhan percayakan padaku, dan aku mensyukuri itu..
Tapi aku juga tak bisa bohongi hati ku, aku mencintai dion, sha..
Dan dion bilang dia juga mencintai ku..
Tuhan... mengapa harus aku yg terjebak dalam situasi seperti ini ?
Apa kau membenci ku kemudian menghukumku dengan semua peristiwa ini.?

~Viona masih sibuk berdialog dengan hati dan pikirannya sambil memandang wajah manis yg sejak 2 jam lalu terlelap di samping nya, air mata viona terus mengalir santai melewati pipinya dengan isak tangis yg tertahan..
Sasha membuka matanya perlahan,
Beberapa detik kemudian ia menyadari sahabat nya menangis..
"Kenapa vi? Ada apa?" Tanya sasha panik.
Untuk beberapa saat bola mata mereka saling beradu, keduanya saling mengerti satu sama lain.. tapi untuk tatapan viona kali ini, sasha sama sekali tak bisa menerjemahkan apa arti yg termaksud didalamya..
"Lo kenapa ? Ada masalah?" Tanya sasha lagi
Viona masih membisu, membiarkan kekhawatiran terus mendera sasha
Ia sama sekali tak mengerti apa yg harus ia lakukan, apa yg harus ia katakan?
Pikirnya, tak mungkin ia menceritakan apa yg sbnrnya terjadi antara dia dan dion . Itu pasti menusuk jantung sasha ..
"Lo tenangin dulu deh, nanti kalau udah siap cerita ke gue, gue selalu disini kok buat lo :)" ucap sasha dengan lengkungan senyum di bibirnya yg terasa sangat memanjakan tiap mata yg melihatnya.
"Maaf shaa maaf...." jerit viona dalam hati.
"Gue mau mandi nih nanti jam 8 mau pergi sama dion, lo gue tinggal gpp vi??
Kalau gue tolak.. takut nanti dia marah lagi akhir2 ini dia beda bgt.. sering marah2 tapi gue ga ngerti salah gue apa"
Duaaaaar ada yg meledak di hati viona krna kata2 itu ..
Entah harus sedih krna sahabatnya kebingungan dgn sikap kekasihnya yg berubah dgn sangat drastis karena dirinya atau justru bahagia, karena itu artinya dion lbih memilihnya dari pada sasha..
"Iya gpp sha.." jawab viona singkat.

***
07:43 di teras depan rumah sasha, viona sedang menyibukkan dirinya dgn buku yg ia beli beberapa hari lalu ..
Hari ini dan 2 minggu kedepan viona diminta untuk menemani sasha krna org tua sasha ada urusan di luar negeri..
Tibatiba,
Dengan motor tercinta nya, pria tinggi, dengan garis wajah yg nyaris sempurna
(Dion) datang, Viona meninggalkan bukunya dan segera menyambut dion. Ada rasa bahagia krna bertemu pria yg dicintainya ini , juga rasa kecewa krna tau dion datang bukan untuknya, tapi untuk sasha; kekasih mutlaknya .
Dion membawa kotak yg entah apa isinya pikir vio itu pastilah buat sasha.. tapi nyatanya....
"Sasha blm selesai dandan kan vi? Aku sengaja datang lebih awal agar ada waktu untuk kita :) , oh ya ini untuk mu.. jangan sampai sasha tau ya, belum waktunya"
"Terimakasih" dengan hati yg berbunga2 viona menerima kotak itu..
2 anak manusia yg sedang bermain api dalam cinta ini begitu menikmati kesalahan yg sedang mereka lakukan . Entah setan apa yg membuat mereka tega melakukan semua ini pada sasha .. sosok yg sangat tidak pantas disakiti karena kebaikan hatinya dan kelembutan jiwanya..
Dion dan vio sedang asyik bermesraan sementara sasha sibuk berdandan di dalam agar terlihat cantik dan memukau di hadapan dion..
Sasha selesai, kemudian keluar dan......

Bersambung~

Sabtu, 21 September 2013

Menanti tapi tak dinanti

Hey kau.. Satusatunya pria yang selalu kunanti, apa kabarmu?
bagaimana harimu? indahkah? :’)

Ada puluhan.. Ratusan.. Ribuan.. Jutaan atau lebih dan tak terhitung kata.. cerita.. yang telah tertulis dibuku harianku .
semua tulisan yang selalu menyangkut segala hal tentangmu..
Disini.. malam ini.. dikamarku,  sambil menatap langit-langit kamar, entah mengapa bayangmu selalu datang tanpa pernah ku undang.
Sepertinya rasa seperti ini sepertinya tak pernah diinginkan oleh siapapun. ya jelas! mana ada orang yang menginginkan rasa sakit akibat terlalu lama menanti..
wajahku sumringah, mengingat bahwa untunglah di negara hukum seperti ini tak ada pasal tentang penantian.. jika saja ada, entah telah berapa banyak pasal yang mungkin bisa menyeretku ke jeruji besi akibat terlalu sering habiskan waktu bersama penantian ini. HAHA!
Huhh apa aku salah menantimu.. masih menantimu.. dan terus menantimu..?!
kadang, aku merasa seperti menyakiti diri sendiri jika terus bertahan dalam situasi seperti ini. :’(
Menanti tanpa dinanti..
aku bukan sengaja menyakiti hati dan perasaanku.. aku hanya masih belum bisa berhenti dan melepas harapan yang telah lama ku genggam..
Tlah ada banyak hari yang kulalui dengan  harapan dan penantian yang cukup panjang ini.
Penantian yang entah bagaimana akhirnya.. indahkah, atau hanya penantian tanpa akhir… :’)
Aku mengerti, sangat mengerti bahwa terkadang ada seseorang yang akan tetap tinggal dihati , namun tidak dalam kehidupan nyata..
Aku memang tak tau pasti kapan dan bagaimana rasa itu singgah dihatiku..
yang ku tau, rasa itu datang dengan sendirinya tanpa banyak alasan dan kemudian menetap dibagian terdalam lubuk hatiku..
mereka bilang aku bodoh, aku terlalu tolol terus bertahan menggenggam harapan dan penantian tentangmu ..
mereka juga bilang kau tak pantas untukku nanti.. tapi aku seakan selalu menutup rapat telingaku.. berusaha untuk tidak menggubris semua argumen mereka.
Aku hanya percaya, aku yakin tuhan memiliki rencana dibalik semua ini, dibalik waktu yang telah banyak kugunakan untuk menantimu.. menanti sosok yang sangat diinginkan oleh logika dan perasaanku.
Aku sungguh yakin tuhan mempunyai alasan mengapa sampai saat ini aku masih bersahabat dengan penantian yang selalu tertuju padamu,
           Aku takkan berhenti menanti , meski mungkin apa yg kunanti tak balik menantiku..
aku takkan berhenti, sebelum tuhan menyuruhku dan mengijinkanku untuk hentikan penatian ini.

Selasa, 13 Agustus 2013

Aku merindukanMu..

  Sinar mentari pagi menyelinap masuk melewati celah jendela dan menembus gorden ruang tidurku,Seakan memberitahuku bahwa Bulan dan matahari telah berganti tugas.
Lagi, hal pertama yang kulakukan setelah membuka mata adalah meraih handphone genggamku Berharap ada ucapan selamat pagi darimu via sms untuk mengawali hariku..
Huuh.. aku menarik nafas panjang dan kemudian menghembukannya lagi, wajahku kembali murung, Masih belum ada pesan atau bahkan balasan dari pesanpesan yang tlah kukirimkan sbelumnya,
   Belakangan ini, jemariku memang tak lagi rajin memijat tombol huruf di badan telepon genggamku untuk saling berbalas pesan denganmu, Kau terlalu sibuk dengan segala hal yang tak ku ketahui :'
Apa yang salah? Mengapa kau berubah? Kamu tak lagi sehangat biasanya.. kamu bahkan tak lagi meperhatikan pola makan dan tidurku? Kamu berubah sangaat berubah tak lagi seperhatian biasanya :"|
harusnya kau sadar sayang, Perubahan yang begitu drastis takkan mudah diterima oleh perasaan..
Aku begitu mencintaimu, dan perubahanmu menimbulkan rasa takut kehilangan yang begitu bsar dihatiku. Aku merindukanmu.. Kembalilah.. jangan seperti ini, seperti orang yang tak kenal !
    Apa yang membuatmu begini?
Apa yang salah dari ku? Bicaralah, beri tahu apa yang salah dari kita ?! :"

Kini, aku bagaikan sebuah lilin yang bersinar ditengah ruang gelap, namun tetap tak terangi gelapnya malammu.. Bagai selimut yang tak menyelamatkanmu dari rasa dingin yang terasa hampir menusuk tulang.
setidak berarti itukah aku?
selemah itukah? :'(
Aku masih mencoba untuk terus tetap lakukan yg terbaik semampuku untukmu, meski sepertinya tak pernah lagi kau hiraukan perhatian yang ku curahkan penuh untukmu,
Kini, Aku bagai orang asing yang sama sekali tak kau ndahkan kehadirannya dalam hidupmu, Aku hanya bagai jam alarm yang mengingatkan waktu makan, dan istirahatmu.. :')
Sadarkah? Aku ini masih kekasihmu, wanita yang sejak beberapa bulan lalu kau nomorsatukan di hari-hari dalam hidupmu.. Aku masih wanita yang sama , yang beberapa bulan lalu begitu sangat kau cinta, mengapa sekarang aku seakan tak lagi ada artinya untkmu? :"(
    Sayang, berhentilah bersika seperti ini! Jangan biarkan rasa takut kehilangan ini terus menghantuiku..
jangan buat perlahan sikapmu merobohkan pertahanan ku, dan membuat ku lelah akan sikapmu hingga membuat intaku mulai terkikis habis untukmu , serta tenggelam dalam lautan kegalauan hati .
kembalilah.. kembali menjadi kekasih yang ku kenal dan kupahami serta memahamiku :")


Ttd,
Aku, kekasih yang sedang tak kau gubris perhatiannya..
kau nomor sekiankan kehadirannya :")