Jumat, 11 Desember 2015

Teruntuk, Kamu yang pernah membahagiakan.


Kita pernah saling menyenangkan, pernah punya mimpi yang sama, 
Kita pernah ada dalam cerita yang sama. Kita pernah menjadi pemeran utama dalam cerita itu
Apa yang pernah kita punya itu sungguh berharga, dan tidak ada yang bisa mengubah nya. Tidak kamu, tidak juga aku.

Aku sadar, bahwa rasa memang hal yang sangat sulit untuk di tebak kemana arah langkahnya.
Aku tidak bisa menyalahkan kamu ketika rasa itu hilang. Tidak juga bisa memaksamu untuk tetap melangkah bersama di samping ku.
Memang bukan salah mu, mungkin ini hanya perasaan ku saja yang terlalu dalam, peduli ku yang keterlaluan, ya, aku rasa itulah sebab kenapa aku terlalu terluka saat kamu tinggalkan. Sedangkan kamu, bisa bertingkah seperti tak ada kejadian apa-apa :'D

Kini aku paham, Kita bukanlah kita yang Kamu dan Aku menjadi satu, 
Kita yang sekarang adalah kita yang hanya ada dalam rangkaian cerita-ku.

Kadang, terpikir akan seperti apa rasanya di cintai kamu sepenuhnay, seutuhnya, tanpa tapi, tanpa jeda, tanpa mengeluh, Bahagia sekali mungkin :)
Jangan kira aku tak ingin memiliki mu seutuhnya, sungguh aku ingin, Hanya saja aku takut untuk menjadikan diriku satu-satunya bagimu. Karena aku tau, kamu tidak ingin memenangkan ku. :")

maukah kamu tau apa yang aku rasa saat kamu dengan teganya , dengan tanpa hati nya, meninggalkan aku yang sedang ada dalam keadaan sangat mencintai kamu??
Benci ???

Tidak, aku tidak membenci mu, bahkan sampai hari ini. 
Jujur, Menjauh dari mu pun rasanya aku tak sanggup. meski dengan jelasnya kamu meminta ku pergi, mengusir ku dari hati  mu dengan begitu lantang nya. 
Tapi aku tau, Semakin lama, Semakin aku bertahan, semakin aku cinta, makin mendalam, akan semakin menyakitkan. Luka ku akan makin menganga jika tak segera ku obati.

Sedih ??? 

Ya, tentu. Sangat menyedihkan tak bisa lagi tau tentang mu, tak bisa lagi mengobrol dengan mu, tak bisa lagi bertemu dan memelukmu. 
Sangat menyakitkan saat peluk ku yang dulu jadi satu-satunya pereda lelah mu, kini tlah tergantikan oleh pelukan perempuan lain.

Rasanya seperti tersayat saat Kata "Sayang" yang dulu kau ucap hanya tertuju untukku, kini tlah punya tujuan lain .
Sesak, saat mimpi yang telah kita buat bersama Harus di wujudkan dengan orang yang berbeda.
Tapi... Aku harus sadar, bahwa memang bukan aku yang kamu mau untuk menjadi pemeran utama lagi dalam cerita hidup mu. Bukan aku yang kamu inginkan. 
Memutuskan pergi, saat sudah sejauh ini memang berat, Tapi aku harus!!


untukmu, yang penah membahagiakan .. 
Kita sama-sama tau. hal terbesar dan terhebat dari cinta adalah merelakan orang yang kita cinta bahagia bukan??

aku slalu ingin jadi yang terbaik dan terhebat untukmu meski dengan luka yg entah kapan keringnya, dengan darah yg entah kapan berhenti menetes.