Sabtu, 11 Januari 2014

Perasaan ini, Anugerah atau Bencana (?) end.



"Hey, kamu sudah datang rupanya, sudah lama menungguku?"
Ujar sasha dengan wajah ceria tanpa ada rasa curiga dengan sahabat dan kekasihnya yang terlihat sedang duduk berdua tanpa jarak 1cm pun.
Mata dion dan vio saling melirikdan kemudian, secepat klat merubah posisi duduk mereka.
"Aku baru sampai kok, yuk berangkat sha.."
"Yuk, ehh gue tinggal gpp kan vi?"
"Ajak vio aja sha, kamu tega ninggalin dia sendiri disini?"
Sasha melempar senyum ke arah viona, sambil menganggukan kepalanya.. pertanda setuju dengan ucapan dion.
ada yang meledak lagi di dalam hati vio. ah dion ini benar-benar gila, pikirnya
"Gak usah, gue disini aja.. lagi males keluar juga" jawab vio sekenanya.
tatapn mata dion yang menusuk tertuju pada mata vio seakan mengatakan "Kenapa gak mau ikut?" ah sungguh! dion ini benara-benar membuat ku aaarrgghh Geram!
Apa dia masih belum mengerti betapa sakitnya aku, Betapa hatiku terasa ditusuk ribuan pisau tajam tiap kali melihat dia dan sasha bermesraan dengan santai dihadapan ku.?
Apa dion masih belum juga paham rasanya jadi aku? iya aku.. Yang tangannya selalu dia genggam erat di belakang pelukannya dengan sasha, Aku yang dibelai lembut kepalanya  secara sembunyi-sembunyi, dan aku, yang bibirnya ia kecup mesra dalam persembunyian kisah terlarang ini!
mereka akhirnya berangkat tanpa aku, ku pandangi dua orang yang kucintai dalam arti yang berbeda itu mulai pergi meninggalkan ku, ku biarkan mereka bersama sama menikmati cerahnya hari ini.
ah Tuhan..... cukup lah!
Aku memang sangat bahagia tiap kali bersama diontapi aku begitu sangat tersiksa oleh perasaan bersalahku karena menusuk sasha dari belakang.. :'
aku benci terus jadi sosok yang disembunyikan! Aku benci harus jadi perusak diantara mereka! :'(
Viona sibuk dengan racauan hati juga pikirannya.
sementara di tempat lain, Dion dan sasha...

***
Dion lebih banyak diam selama perjalanan tadi, bahkan sampai di taman ini pun dion masih tak banyak bicara.. Bbeberapa kali sasha menangkap basah mata dion yang meliriknya sesaat dan kemudian mengalihkan pandangannya lagi. Sasha coba menebak-nebak apa yang ada dipikiran dion. Apa yang dion sembunyikan darinya.. Tapi sasha selalu gagal.. sasha tak menemukan jawaban apapun..
"Ada yang aneh, ada yang berubah.. Kamu kenapa sayang?''
tanya sasha lembut sambil meraih tangan dion untuk di genggamnya
"Kamu mencintai ku dan menyayangi vio kan sha?"
"Iya, sangat"
"Jika kami saling mencintai, kau rela melepasku dan bahagia bersamanya?"
dengan lancangnya mulut dion mengucap kalimat itu
"Maksudmu?"
"Maaf sha, Aku mencintai vio dan vio..."
Belum selesai dion mengucap kalimatnya, Tangan sasha meremas bahu dion dan mengguncangnya perlahan, dengan tawa kecil penuh harap bahwa apa yg ia dengar hanyalah lelucon.
"Kamu ini ngomong apa sih don. haha aneh2 aja"
"Aku tak bisa terus seperti ini, Kita pulang saja, ada yang perlu kita bicarakan bersama vio."
Dion bangkit dari bangkunya , meraih lengan sasha dan berjalan dengan cepat. Sasha bingung, ia sama sekali tak mengerti apa-apa, perasaan sasha susah dijelaskan,
Setibanya dirumah, merka langsung menemui vio,
Untuk beberapa saat ketiganya hanya saling menatap tanpa ada satupun suara yg keluar, sampai akhirnya vio angkat bicara.
“Ada apaan si nih?”
“Gak ada lagi yang harus kita sembunyiin dari sasha vi.. aku rasa udah waktunya sasha tau..”
Ucap dion sambil memegang tangan vio di depan sasha. Vio coba berontak untuk melepas nya, tapi genggaman dion terlalu kuat, terlalu erat.
Sasha yang sama sekali sekali tidak mengerti apa apa hanya bias memandang 2 penghianat ini dengan jutaan Tanya yg memenuhi otaknya
“Aku dan vio saling mencintai sha,”
Dion ini bodoh atau memang sudah kehilangan cara kerja otak waras nya sih?Vio meracau dalam hati, pikirannya mulai kacau.
“Selama ini kita menjalin hubungan di belakangmu, “
Si bodoh ini masih saja terus bicara tanpa rasa bersalah. Seakan tak berdosa telah melukai hati sasha, oh bukan lagi melukai, tapi menghancurkan!
Sasha memfokuskan pandangannya pada satu titik, Bola mata vio.. (lagi) bola mata merka saling beradu, terlihat jelas rasa sakit dan kekecewaan di mata sasha.
“Kami tak ingin terus menyakitimu sha, dan aku ingin bahagia bersama vio tanpa ada rasa bersalah terhadap mu”
“Apa tak kau temukan bahagia jika bersamaku? , lalu apa yang rasakan selama 2 tahun kebersamaan kita?”akhirnya sasha mulai bicara.
“Aku lebih bahagia bersama vio sha, dan dia juga bahagia bersama ku.. kami tau ini takkan adil untukmu, tapi seperti yang kau bilang bahwa cinta bias dating pada siapa saja dan kapan saja.. dan itu terjadi pada akau dan vio”
Hati sasha perih, Tubuhnya lemas, Urat nadinya serasa berhenti berdenyut kala itu.
“Lo bias sampai hati ya vi, ngelakuin ini ke gue? Dan kamu dion.. Semudah itu kau pindah kelain hati? HaHa aku terlau bodoh ya, sampai tak terasa di permainkan oleh orang yang sangat ku sayangi , mata ku terlalu tertutup untuk menyadari kelicikan kalian ini! Kalian ini benar-benar….”
Sasha tak lagi mampu nenyelesaikan kalimatnya, Hati nya terlalu sakit , Nafasnya terasa berat, Air mata pun mengalir dengan derasnya.. Sasha coba bangun dari tempat duduknya , mencoba berdiri dan berlari meski kakinya terasa lemasmendengar ucapan dion, Berhasil! Sasha melarikan diri kekamarnya, masuk dan membanting pintu kamarnya dengan keras. Dikamarnya, ia rasakan jutaan pedang tajam menyayat hatinya. Sementara diluar…
Vio dan dion sibuk mempersoalkan hubungan mereka , Sepertinya dion terlalu larut dalam kisah terlarangnya dengan vio, Dion merajuk, Meronta untuk dapat terus menjalin cinta bersama vio, dengan atau tanpa izin dari sasha.
Vio marah! Dan mengusir dion dari rumah sasha.
Vio kebingungan, apa yang harus ia jelaskan pada sasha.. apa yang harus ia lakukan agar sasha bias memaafkan tindakan tololnya itu.
Vio mencoba bicara pada sasha, tapi sasha belum memberinya kesempatan.

***
1 minggu berlalu dari kejadian dahsyat yang mampu menggemparakan isi hati mereka ber tiga . Vio masih menginap di rumah sasha, masih trus mencoba untuk mendapat kata maaf dari sasha, mencoba memperbaiki persahabatan mereka yang terlanjur rusak berantakan. Tapi, sasha masih terus menghindar dari vio,
Dion masih saja berjuang setengah gila untuk mendapatkan vio, tapi vio berubah pikiran.. sasha terlalu berarti untuk hidupnya.
Dion bilang dia akan terus menunggu vio menerima cintanya. Vio belum bias member jawaban , hatinya belum bias memutuskan siapa yang harus ia perjuangkan untuk dapat terus bersama dalam hidupnya, sahsa atau dion (?)
Vio memnangis, membenci dirinya sendiri, mengutuk perbuatan yg telah ia lakukan bersama dion.
Seminggu tak saling sapa dengan sasha rasanya, sangat sangat sangat menyakitkan.. tangisnya semakin jadi, hujan di mata nya semakin deras. Dan pada saat itu…
Tiba tiba ada yang memeluk tubuhnya dari belakang, dan kemudian membalikkan tubuh vio agar berhadapan dengannya, dan sosok ini menghapus air mata vio. Sosok ini.. Sasha.
Tangis vio bukan berhenti malah semakin kencang, mulut vio tak henti hentinya mengucap kata maaf pada sasha lengkap dengan isak tangis yang semakin parah.
Sasha tersenyum dan berkata “Udah lah vi, gue udah maafin lo.. jangan nangis lagi ya, J
“gue udah jahat baget sama lo sha.. apa gue masih layak jadi sahabat lo?”
“Sampai kapanpun, lo tetap sahabat gue. Tuhan saying gue, makanya dia utus lo buat gue. Vi. Bohong banget kalau gue gak marah sama lo, bohong banget kalau gue bilang gue gak sakit hati.. tapi percaya deh saying gue ke lo lebih dari apapun..  dan persahabatan kita jauh lebih penting ari segalanya.. Gue mohon vi, jangan sama dion.. bukan kareana gue masih cinta atau berharap sama dia, tapi karean gue ga mau lo rasain apa yg gue rasain.. Kalau dion bias semudah itu pindah hati dari gue setelah 2tahun bersama, itu gsk menutup kemungkinan dia akan lakuin hal yang sama ke lo nantinya vi.. “
“Sasha… bukan gue yang malaikat tanpa sayap , tapi lo .. lo sha… , bodohnya gue lakyuin hal itu ke lo. :’(“
Keduanya saling ucap maaf, keduanya saling memeluk..
Persahabatan ini terselamatkan .
Tuhan memang maha sempurna, menciptakan makhluk  seperti sasha. Dan kabar tentang dion.. besok siang,  vio berencana menemuinya dan memintanya untuk tak lagi menjalin hubungan apapun dengannya dan sasha.. meminta dion untuk mengakhiri apa yg pernah terjadi antara mereka ber dua.
Siang tiba.. Vio pamit pada sasha untuk menemui dion. Dan betapa terkejutnya vio saat menemukan dion sedang memangku wanita berbusana ketat yg membentuk lekuk indah tubuhnya itu dan ih menjijikan ! dion mengecup bibir wanita itu di tempat umum seperti ini?
Vio menghampiri dion dan…
PLAK! Tamparan vio tepat sasaran . itu buat lo dan PLAK !! yangitu buat sakit hatinya sasha.
Wajah dion merah menahan malu dan juga kesal  . sangat merah bak kepiting rebus HaHa..
Vio segera meninggalkannya . dan setibanya dirumah, vio menceritakan apa yang telah ia lakukan pada dion tadi.. mereka tertawa bersama membayangkan wajah dion yang pasti lucu untuk ditertawakan.
“Tuhan memang maha baik ya vi. Tuhan tunjukan kpada kita  siapa dion sebenarnya.. tuhan sangat menyayangi kita, makanya ia takkan biarkan kita terlalu lama tertipu oleh dion J
J’’

End.

Perasaan ini Anugerah atau Bencana (?)

Perasaan Saling mencintai antara aku dan kamu adlh sbuah anugerah sekaligus bencana untukku! :')
Bencana untuk persahabatan suci yg tlah lama ku jalin sejak 14 tahun lalu, lebih tepatnya sejak kami sama2 menduduki bangku kls 1SD..

Mengapa harus dia yg ku inginkan ..
Mengapa harus dia yg ku harap kan?
Ini konyol! Gila !
Aku bahagia, tapi juga tersiksa! :'(
Melihat dia bermesraan dengan sahabatku harusnya tak ada rasa sakit seperti ini.
Aku mencintai mu sahabat ku, juga kekasih mu.. :'(
Kau pasti membenci ku jika tau aku dan dia bermain api di belakang mu..
Kau mungkin akan memutuskan persahabatan suci kita ini karena kemahatololan ku .

Sungguh! Aku tak berniat menusuk mu dari belakang, menyayat hatimu secara sengaja, atau membunuh mu secara perlahan dengan perlakuan bodoh ku ini.
Kau tau aku sangat menyayangi mu..
Kau sahabat terbaik yg ku punya, anugerah indah yg tuhan percayakan padaku, dan aku mensyukuri itu..
Tapi aku juga tak bisa bohongi hati ku, aku mencintai dion, sha..
Dan dion bilang dia juga mencintai ku..
Tuhan... mengapa harus aku yg terjebak dalam situasi seperti ini ?
Apa kau membenci ku kemudian menghukumku dengan semua peristiwa ini.?

~Viona masih sibuk berdialog dengan hati dan pikirannya sambil memandang wajah manis yg sejak 2 jam lalu terlelap di samping nya, air mata viona terus mengalir santai melewati pipinya dengan isak tangis yg tertahan..
Sasha membuka matanya perlahan,
Beberapa detik kemudian ia menyadari sahabat nya menangis..
"Kenapa vi? Ada apa?" Tanya sasha panik.
Untuk beberapa saat bola mata mereka saling beradu, keduanya saling mengerti satu sama lain.. tapi untuk tatapan viona kali ini, sasha sama sekali tak bisa menerjemahkan apa arti yg termaksud didalamya..
"Lo kenapa ? Ada masalah?" Tanya sasha lagi
Viona masih membisu, membiarkan kekhawatiran terus mendera sasha
Ia sama sekali tak mengerti apa yg harus ia lakukan, apa yg harus ia katakan?
Pikirnya, tak mungkin ia menceritakan apa yg sbnrnya terjadi antara dia dan dion . Itu pasti menusuk jantung sasha ..
"Lo tenangin dulu deh, nanti kalau udah siap cerita ke gue, gue selalu disini kok buat lo :)" ucap sasha dengan lengkungan senyum di bibirnya yg terasa sangat memanjakan tiap mata yg melihatnya.
"Maaf shaa maaf...." jerit viona dalam hati.
"Gue mau mandi nih nanti jam 8 mau pergi sama dion, lo gue tinggal gpp vi??
Kalau gue tolak.. takut nanti dia marah lagi akhir2 ini dia beda bgt.. sering marah2 tapi gue ga ngerti salah gue apa"
Duaaaaar ada yg meledak di hati viona krna kata2 itu ..
Entah harus sedih krna sahabatnya kebingungan dgn sikap kekasihnya yg berubah dgn sangat drastis karena dirinya atau justru bahagia, karena itu artinya dion lbih memilihnya dari pada sasha..
"Iya gpp sha.." jawab viona singkat.

***
07:43 di teras depan rumah sasha, viona sedang menyibukkan dirinya dgn buku yg ia beli beberapa hari lalu ..
Hari ini dan 2 minggu kedepan viona diminta untuk menemani sasha krna org tua sasha ada urusan di luar negeri..
Tibatiba,
Dengan motor tercinta nya, pria tinggi, dengan garis wajah yg nyaris sempurna
(Dion) datang, Viona meninggalkan bukunya dan segera menyambut dion. Ada rasa bahagia krna bertemu pria yg dicintainya ini , juga rasa kecewa krna tau dion datang bukan untuknya, tapi untuk sasha; kekasih mutlaknya .
Dion membawa kotak yg entah apa isinya pikir vio itu pastilah buat sasha.. tapi nyatanya....
"Sasha blm selesai dandan kan vi? Aku sengaja datang lebih awal agar ada waktu untuk kita :) , oh ya ini untuk mu.. jangan sampai sasha tau ya, belum waktunya"
"Terimakasih" dengan hati yg berbunga2 viona menerima kotak itu..
2 anak manusia yg sedang bermain api dalam cinta ini begitu menikmati kesalahan yg sedang mereka lakukan . Entah setan apa yg membuat mereka tega melakukan semua ini pada sasha .. sosok yg sangat tidak pantas disakiti karena kebaikan hatinya dan kelembutan jiwanya..
Dion dan vio sedang asyik bermesraan sementara sasha sibuk berdandan di dalam agar terlihat cantik dan memukau di hadapan dion..
Sasha selesai, kemudian keluar dan......

Bersambung~