Masih
seperti malam-malam sebelumnya, Terdiam sendiri di Balkon rumah sambil menatap
langit malam yang dihiasi rembulan dan ribuan kerlip bintang yang sedang
berlomba memancarkan keindahan cahaya terangnya.
Membayangkan banyak hal tentang Kamu-ku.
Semua itu bagai hal rutin yang slalu ku lakukan tiap malam tiba.
Sayang, mala mini di kota ku lebih dingin dari biasa nya, Aku butuh pelukan hangat mu untuk selamatkan aku dari dingin yang menusuk hingga ke tulang.
Membayangkan banyak hal tentang Kamu-ku.
Semua itu bagai hal rutin yang slalu ku lakukan tiap malam tiba.
Sayang, mala mini di kota ku lebih dingin dari biasa nya, Aku butuh pelukan hangat mu untuk selamatkan aku dari dingin yang menusuk hingga ke tulang.
***
Disini, di kamar ku yang sepi.. Ditemani alunan lembut lagu “Talking to the Moon” milik Bruno Mars , aku hanyut dalam suara nyanyian itu, terdiam, menatap langit kamar dan sepintas terbeit bayangan akan indahnya senyum simpul mu. Kuraih benda segi empat yang isinya penuh dengan foto Kamu, Foto Kita.
Sayang, Lihat.. betapa bahagianya aku dan kamu . Lihat senyum kita yang mengembang, Lihat, eksprewsi tawa kita yang begitu lepas tanpa beban.
Sayang, Aku rindu kamu.
Disini, di kamar ku yang sepi.. Ditemani alunan lembut lagu “Talking to the Moon” milik Bruno Mars , aku hanyut dalam suara nyanyian itu, terdiam, menatap langit kamar dan sepintas terbeit bayangan akan indahnya senyum simpul mu. Kuraih benda segi empat yang isinya penuh dengan foto Kamu, Foto Kita.
Sayang, Lihat.. betapa bahagianya aku dan kamu . Lihat senyum kita yang mengembang, Lihat, eksprewsi tawa kita yang begitu lepas tanpa beban.
Sayang, Aku rindu kamu.
“I know you somewhere out there,
somewhere far away..
I want You back.. I want You back.”
Untaian kata yang mengalun lembut itu berhasil membuatku meneteskan air mata ku. (baca: Lagi)
Air mata yang seolah menyadarkan aku bahwa kamu memang telah berada jauh dari Ku, Sangat jauh.
I want You back.. I want You back.”
Untaian kata yang mengalun lembut itu berhasil membuatku meneteskan air mata ku. (baca: Lagi)
Air mata yang seolah menyadarkan aku bahwa kamu memang telah berada jauh dari Ku, Sangat jauh.
***
Aku
sangat mencintai mu, Sayang. Sangat..
Jujur saja, Aku sangat menginginkan kamu ada disisi ku, Bersama ku di tiap hari ku, ditiap pagi ku buka mata ini.
Aku sangat ingin hidup bahagia bersama kamu.
Tapi, Nyatanya Tuhan punya rencana lain Sayang. Dan kita harus menerima nya.
Jujur saja, Aku sangat menginginkan kamu ada disisi ku, Bersama ku di tiap hari ku, ditiap pagi ku buka mata ini.
Aku sangat ingin hidup bahagia bersama kamu.
Tapi, Nyatanya Tuhan punya rencana lain Sayang. Dan kita harus menerima nya.
Kini,
kita terpisah .. Terpisah jauh oleh Ruang, Waktu, dan Dunia yang berbeda.
Disini, aku akan berusaha untuk menerima semuanya.
Semua yang Tuhan beri untuk aku, dan kamu.
Kepulangan kamu dalam peluk Tuhan, tak membuat ku berhenti mencintai mu. Percayalah, Hati yang tuhan berikan padaku, utuh untuk mu. Sampai nanti, Sampai Tuhan menyatukan Kita kembali.
Disini, aku akan berusaha untuk menerima semuanya.
Semua yang Tuhan beri untuk aku, dan kamu.
Kepulangan kamu dalam peluk Tuhan, tak membuat ku berhenti mencintai mu. Percayalah, Hati yang tuhan berikan padaku, utuh untuk mu. Sampai nanti, Sampai Tuhan menyatukan Kita kembali.
Tuhan,
Bahagia kan Dia-ku disisi mu,
Berikan Dia-ku tempat ternyaman di Surga mu.
Buatlah Dia-ku selalu tebarkan senyum manis yang mempesona itu Tuhan,
Berikan Dia-ku tempat ternyaman di Surga mu.
Buatlah Dia-ku selalu tebarkan senyum manis yang mempesona itu Tuhan,
Sampaikan
salam Rindu ku untuk nya Tuhan,
Bisikkan padanya kata cinta dariku.
Bisikkan padanya kata cinta dariku.
Beritahu Dia, bahwa aku sangat mencintainya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar